Jenis Kopi Ciwidey
Jawa Barat populer dengan kopi-kopi penuh wewangian dengan cita-rasa tinggi. Ada beberapa varietas kopi populer dan nikmat di Jawa Barat yang telah dikenali secara luas di Tanah A global dan ir. Kopi memanglah bukan sebatas keperluan untuk diminum. Dengan pemrosesan yang pas, akan hasilkan rasa yang istimewa. Seperti kopi Ciwidey asal Jawa Barat, yang dilelang sampai tembus Rp 2.050.000 per kilogram.
Diantaranya, kopi Ciwidey yang menyebar di daerah pegunungan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Di Daerah Gambung di lereng Gunung Tilu, Ciwidey, sekarang ini ditingkatkan penamaman dan produksi kopi setempat.
Karakter Kopi Gambung Ciwidey
Denny menjelaskan umumnya kopi Jawa Barat mempunyai catatan sweet dan wewangian yang khas. Plus, keseburun tanah dan ketinggian daratan yang cocok memberi karakter tertentu yang unik untuk D'Gamboeng Coffee.
Kopi Gambung Ciwidey ini mempunyai wewangian floral, gula coklat, asam, rasa imbang, dan manis. "Kopi Gambung Ciwidey pas untuk pencinta kopi yang pengin memperoleh rasa imbang, manis, asam, dan pahit," kata Denny.
Luas tempat kopi di Daerah Gambung lebih kurang 300 hektare. "Tetapi yang diatur D'Gamboeng Coffee 10 hektar dengan 10 petani," kata Denny.
D'Gamboeng baru memulai produksi pada Agustus 2019 dan masih tidak dapat berhitung umumnya produksi /tahun. Denny menceritakan faksinya mempunyai sasaran produksi pada 2020 sejumlah 15-20 ton cerry kopi.
Kekuatan produksi untuk semua tempat Gambung sendiri (single origin) diprediksi di atas 100 ton cerry kopi per musim.
Kopi Ciwidey dari produksi Daerah Gambung ini masih mengarah pasar lokal, ingat hasil produksinya masih sedikit. Jadi, kata Denny, faksinya belum jual kopi Ciwidey ini ke pasar export.
Untuk pasar lokal juga, terang ia, stock produksi masih. "Jadi secara pasar, kami anggap masih luas dan terbuka lebar produk kami untuk diserap," tegas Denny.
Daerah Gunung Tilu dikenal juga selaku tempat penanaman dan pembibitan kopi Java Preanger. Jenis kopi yang ditanamkan masuk varietas yellow katura dan sigararutang.
Kopi Ciwidey
Kopi Ciwidey makin memperlihatkan kelasnya selaku salah satunya kopi favorit bagus untuk customer dalam negeri atau luar negeri. Beberapa pencinta kopi juga sekarang jadikan kopi Ciwidey selaku salah satunya koleksi yang perlu berada di almari kopi mereka di rumah.
Cita-rasa jadi salah satunya kemampuan kopi Ciwidey khususnya untuk jenis arabika. "Kopi Ciwidey mempunyai cita-rasa yang unik: ada manis, floral, dan asam," kata Denny Risnandi, pemilik D'Gamboeng Coffee Bandung, Kamis (30/1).
Republikopi juga mencoba kopi Ciwidey yang ditanamkan di Gunung Tilu, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan sistem seduh manual V60. Kopi Ciwidey dari teritori Gambung yang dikasih merk D'Gamboeng Coffee ini diolah wash dan semi-wash.
Biji kopi Ciwidey yang dicoba Republikopi diroasting medium. Republikopi pilih giling (grind) media di tingkat 4 untuk grinder Latina.
Kopi yang diseduh ini sejumlah 18 gr dengan rasio kopi dan air 1:15. Ini rasio umum yang umum dipakai. Tetapi, untuk rasio dapat dicoba di angka 1:12, 1:16, 1:17, dan 1:18.
Tiap jenis kopi pasti mempunyai golden rasio yang berbeda. Tiap pencinta kopi mempunyai catatan rasio yang lain, bergantung hasrat dan cita-rasa yang diharapkan.
Kopi Ciwidey memberi cita-rasa yang fresh, gabungan rasa buah dan kacang-kacangan. Tidaklah aneh, seperti kata Denny Risnandi, kopi ini banyak sekali dicari. "Bahkan juga untuk penuhi keperluan pasar lokal saja belumlah cukup," kata dia.